Red Pine History

Ternyata pada zaman dahulu, Pohon Pinus sudah sering kali dijadikan alternatif pengobatan Korea kuno. Dimulai dari masa pemerintahan Raja Seonjo dari Dinasti Joseon di Korea, yang mana ada seorang Tabib istana bernama Heo Jun.

Heo Jun dahulu dikenal sebagai seorang Tabib yang sering kali menciptakan ramuan obat alami, yang mana ciptaannya itu gampang untuk dipahami dan mudah dicari bahannya oleh rakyat jelata sekalipun. Hasil kerjanya itu tersebar ke banyak negara di Asia Timur, seperti China, Jepang, dan Vietnam, yang mana itu masih dianggap sebagai salah satu pengobatan klasik dari wilayah Timur.

Nama Heo Jun dan pencapaiannya, sempat diutarakan melalui tulisannya yang berjudul Dongui Bogam, yang mana sering dikenal sebagai catatan yang membahas mengenai pengobatan tradisional Korea. Judul buku ini secara harfiah berarti “Cerminan Pengobatan dari Timur”. Buku ini dianggap sangat penting dalam pengobatan tradisional Korea dan menjadi salah satu dari buku-buku pengobatan klasik dari Timur saat ini. Dongui Bogam juga telah menjadi warisan budaya Korea yang didaftarkan pada Memory of the World Programme UNESCO pada bulan Juli tahun 2009. Edisi asli dari Dongui Bogam sekarang disimpan oleh Perpustakaan Nasional Korea.

Maka dari itu lah, karyanya masih dikenal dengan luas oleh rakyat Korea bahkan sampai sekarang. Salah satunya adalah racikan alami ciptaannya yang berbahan dasar dari Pohon Pinus, yang mana dahulu Ia ciptakan dengan cara mem-boiling/merebus daun Pinus untuk memperoleh kandungan minyak Pinus tersebut. Dimana pada minyak pinus itulah yang memiliki kandungan yang berkhasiat mengatasi berbagai macam penyakit dan membantu kamu untuk hidup lebih sehat.

Tapi sekarang berbeda nih Sobat Sehat. Seiringnya perkembangan zaman dan teknoklogi Korea semakin meningkat, pengelolahan Red Pine Oil pun telah menjadi lebih keren loh, yaitu dengan berbagai macam jenis mesin seperti Distalisasi Uap dan Nano-Bioteknologi. Sehingga membuat Red Pine Oil yang kamu konsumsi lebih higienis dan concentrate, yg mana 1 capsul memerlukan ber kilo kilo gram daun Pinus.

Korean Ginseng History

Pada Masa Pemerintahan

Ginseng Korea mulai terkenal di tengah kalangan bangsawan dan masyarakat kelas atas di dunia Barat. Sejak Louis ke-15 di Perancis menerima ginseng sebagai hadiah dari seorang duta besar Thailand pada 1686, warga Perancis dan Inggris yang tertarik dengan ginseng kian mulai bertambah banyak. Masyarakat kelas atas Perancis menganggap ginseng sebagai tanaman dari Timur untuk hidup yang awet muda. Ginseng juga termasuk koleksi penting Royal Society of London ( lembaga ilmiah yang berdiri pada 1660 dengan misi mempromosika sains ke Dunia). Di era modern, ginseng sempat kembali menjadi pusat perhatian saat Paus Yohanes Paulus II menikmati teh ginseng merah, dan Presiden Francois Miteran menerima Ginseng Korea.

MENGAPA DUNIA MEMILIH GINSENG KOREA UNTUK DI KONSUMSI?

Ginseng itu juga memang banyak sekali jenisnya karena tanaman ini sering kali ditemukan dibelahan bumi bagian utara dan di daratan China, Tibet, Mongolia, serta Korea. Namun dari semua negara tersebut, yang sudah mendunia khasiatnya adalah Ginseng Korea. Terbukti dari sebutan negara mereka yang dikenal sebagai Negeri Ginseng.

Itu karena Ginseng Korea memiliki cara penanaman yang teliti. Dimana Ginseng harus ditanam di dataran tinggi yang rendah akan polusi dan tanah-nya pun harus yang memiliki kandungan nutrisi yang baik. Tanah yang telah di gunankan untuk menanam Ginseng pun, tidak akan digunakan kembali dalam kurun waktu 15 tahun untuk mengembalikan nutrisi tanah. Waktu panen nya pun harus pas 6 tahun (tidak boleh lebih atau kurang), ini bertujuan untuk memperoleh kandungan Saponin (senyawa baik Ginseng) yang terbaik. Maka dari penanaman nya yang susah ini, Ginseseng juga dijadikan sebagai asset negara mereka loh Sobat Sehat.